Selasa, 10 Mei 2022

Pendidikan Guru Penggerak

Tiba saatnya memasuki modul 3.1 yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya tergakum-kagum dengan rentetan modul yang disajikan pada LMS Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ini. Modul demi modul selalu menginspirasi saya untuk selalu mau belajar terhadap hal baru. Apakah saya  bisa? Kala itu saya ragu, karena sebagai seorang guru sering kali menjumpai situasi dilema etika. Nah, pada bab ini denga adanya sajian contoh-contoh kasus dilema etika dan bujukan moral. 
Ternyata segala situasi yang pernah saya hadapi di sekolah semuanya ada solusinya. Karena saya berlatar belakang pendidikan IT, tidak mengetahui ilmu-ilmu psikologi. Dengan belajar pada modul ini saya sangat bersyukur diberi materi yang sungguh luar biasa, diberi solusi atas dilema etika/ bujukan moral yang terjadi. Dengan cara melakukan sembilan langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Berdasarkan teori yang telah saya pelajari ada 9 langkah dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan bijak berikut ini langkah-langkahnya.
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
2. Menentukan siapa yang akan terlibat pada situasi tersebut.
3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi.
4. Pengujian benar atau salah (Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panutan/Idola)
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi Trilema
8. Buat Keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Saya rasa materi ini akan sangat bermanfaat jika saya bagikan ke teman-teman. Selama ini saya sudah membentuk Komunitas Praktisi bersama guru-guru serumpun yaitu guru Teknik Komputer dan Informatika. Di sela-sela kesibukan Bapak ibu, secara perlahan-lahan saya sering sharing hasil program Pendidikan Guru Penggerak ini. Banyak hal baru yang bisa dibagikan kepada rekan sejawat dalam komunitas praktisi. Mulai dari visi guru penggerak, budaya positif, teknik coaching hingga mewujudkan profil pelajar pancasila.
Awalnya saya mendapat remehan dari salah satu guru, "saya tidak suka mempelajari materi pedagogik, materinya kan sama dengan PPG?", dan di dalam hati saya berkata, "tidak sama, ada banyak perbedaan, ada banyak teori-teori baru yang kami dapatkan". Dari sini sebenarnya sudah sedikit canggung dan malas untuk membagikan lagi. Namun saya mencoba melawan diri saya sendiri untuk tetap konsisten membagikan hal baik yang didapatkan dari PGP.
Ada hal-hal penting yang harus saya lakukan pengambilan keputusan. Langkah-langkah pengambilan keputusan ini sudah saya mulai sejak beberapa hari yang lalu ketika saya mempraktiikan bersama kelompok. Tentu ke depan saya akan menerapkan sembilan langkah ini dalam pengambilan keputusan.
Rencana saya adalah seputuh hari ke depan, tepatnya tanggal 10 Mei 2022 saya akan membuat keputusan mengenai daftar nama guru pembimbing Praktek Kerja Lapangan jurusan TKJ. Saya akan membagi rata jumlah temapt dan jarak tempuhnya sesuai kebutuhan di lapangan.
Dalam perencanaan yang saya buat, tentu yaa berdiskusi dengan atasan saya yaitu Ketua Program Keahlian Teknik Informatika SMK Negeri 1 Kraksaan, dan juga rekan sejawat dalam satu jurusan TKJ.
Seorang pemimpin pembelajaran tentu tidak lepas dengan situasi dilema etika. Sebagai guru penggerak yang telah mempelajari rangkaian modul yang luar biasa tentu akan berbeda dalam hal bersikap, menentukan arah pikir, bertindak di sekolah dan tentu dalam pengambilan keputusan juga. Jika dihadapkan dengan situasi dilema etika, tentu saya akan melakukan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sesuai yang dipelajari dalam modul ini. Selanjutnya dalam menetukan keputusan, harus berpihak kepada khalayak dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Untuk mengukur tingkat efektivitas dalam pengambilan keputusan, tentu seseorang tersebut harus pengalaman, memiliki daya pikir yang cekatan, dan banyak memiliki relasi dengan pihak-pihak yang relevan. Pengambilan keputusan didasarkan pada kepentingan mana yang paling mendesak, paling membutuhkan dan paling segera harus ditindaklanjuti.
Dalam pengambilan keputusan tentu kita tidak sendirian. Ada banyak pihak yang terlibat, kalau saya di jurusan TKJ. Bapak Ibu guru jurusan TKJ lah yang sering saya ajak diskusi untuk mencari fakta-fakta sebelum keputusan saya putuskan.
"Wah, saya rasa bisa juga nih menerapkan teknik-teknik pengambilan keputusan". Karena dalam waktu dekat ini saya akan menerapkan pengambilan keputusan untuk murid-murid saya. Sebelum keputusan saya ambil, tentu jauh-jauh hari mulai awal bulan Maret-April yang sudah memulai menerapkan sembilan langkah pengambilan keputusan. Hingga saat ini masih sampai pada tahap pencarian fakta-fakta. Yang akan terlibat dalam situasi yang saya hadapi saat ini adalah murid, wali murid, rekan sejawat.
Keputusan saya nantinya akan berpihak kepada murid, karena dilema yang terjadi tentang penempatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan bulan Juli mendatang. Ada beberapa murid yang mampu secara financial akan diijinkan untuk memilih PKL di luar Kraksaan Probolinggo. Sedangkan hal ini justru membatasi bagi murid yang pintar namun berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga murid yang demikian akan ditempatkan di dalam kota.